Kenapa Indonesia terancam krisis pangan? Artikel ini akan membahas hubungannya dengan peran dari Jurusan Agroteknologi, dan akan memberikan informasi kepada calon mahasiswa baru, tentang apa yang dipelajari di Jurusan Agroteknologi.
Mungkin banyak di antara kamu yang belum mengenal Jurusan Agroteknologi. Memangnya, apa sih Agroteknologi itu? Apa yang dipelajari? Terus Sarjana Agroteknologi nanti kerjanya jadi apa?
Pertanyaan yang umum ditanyakan oleh calon-calon mahasiswa ini memang sangat wajar, dan sudah seharusnya terjawab dengan cukup baik. Tapi, sebelum menjelaskan secara khusus tentang Jurusan Agroteknologi, saya mau mengajak kamu memahami situasi yang sedang terjadi di dunia, dan di Indonesia khususnya. Dengan memahami ini, kamu nanti akan mulai paham tentang seberapa pentingnya peran mahasiswa dan Sarjana Agroteknologi.
Oke, kita sama-sama tahu, berlarutnya pandemi Covid-19 ini, tidak hanya berdampak pada kesehatan dan masalah psikologi manusia. Tetapi juga berimbas pada ketahanan ekonomi manusia. Tidak hanya di Indonesia, hampir seluruh dunia mengalami permasalahan yang sama.
Belum selesai di situ, di tengah masyarakat yang saling bergotong-royong menopang kebutuhan ekonomi, kita pun dikejutkan dengan isu krisis pangan. Mungkin dengan tumbuhnya sikap solidaritas sosial, membuat rasa khawatir akan kelaparan, sedikit teratasi. Tapi, jika yang terjadi adalah krisis pangan, apa yang bisa kita lakukan?
Tapi tunggu dulu, kenapa krisis pangan berpotensi menimpa Indonesia? Negara agraris dengan tanah yang sangat subur. Tanah yang sangat mudah ditumbuhi padi yang menjadi beras, sagu, jagung, sayur-sayuran, dan banyak lainnya. Segala bahan-bahan makanan pokok, hampir tidak mungkin tidak bisa tumbuh di negara kita ini. Maka, seharusnya kita tidak perlu khawatir akan kekurangan bahan-bahan makanan pokok.
Namun, kenapa kok negara tersubur seperti Indonesia ini sampai berpotensi mengalami krisis pangan? Mungkin alih fungsi lahan menjadi faktor terbesarnya. Maka, disinilah kita akan membahas keterkaitannya dengan apa yang bisa dilakukan oleh mahasiswa dan lulusan-lulusan agroteknologi.
Oke, kita akan mulai dengan menjawab satu per satu pertanyaan.
Apa itu Agroteknologi?
Agroteknologi itu berasal dari 2 kata, “Agro” dan “Tekno”. Agro berasal dari kata agronomi, yang artinya adalah suatu ilmu yang mempelajari fenomena yang berhubungan dengan pertanian. Sedangkan tekno, berasal dari kata teknologi yang erat kaitannya dengan sains. Jadi, pada dasarnya agroteknologi adalah ilmu tentang teknologi pertanian. Hal yang dipelajari yaitu tentang cara mengelola komoditas yang berupa bibit, kemudian bisa berbentuk hasil, sampai akhirnya menjadi produk.
Nah, ketika semua kegiatan dilakukan di rumah akibat pandemi, sering kan kita melihat orang-orang mulai suka menanam-menanam di rumah? Dengan masuk jurusan agroteknologi, kamu bahkan bisa mulai membuat budidaya tanaman di rumah, menciptakan kebun yang hijau, bahkan hasilnya yang bagus, bisa dijual.
Jurusan Agroteknologi Belajar Apa?
Untuk lingkup pembelajarannya, di program studi agrotek ini kamu akan diberikan pengetahuan secara teoritis maupun praktikal tentang ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan tanaman. Mulai dari genetika, perbenihan, produksi tanaman, fisiologi, pemuliaan tanaman, dan banyak lagi. Kemudian kamu juga akan belajar tentang lahan dan media tanam. Seperti memahami kesuburan dan nutrisi tanaman, evaluasi lahan, pemupukan, mikrobiologi, dan lainnya. Belajar juga tentang faktor lingkungan macam hama penyakit, agroekosistem/ekologi.
Bukan hanya itu, di agrotek, kamu juga akan mendapat ilmu-ilmu pendukung seperti kewirausahaan, etika bisnis dan manajemen, juga bioteknologi. Dengan mempelajari hal-hal tersebut, kamu bisa melakukan peningkatan efisiensi produksi tanaman, yang tentunya akan mengatasi berbagai permasalahan di bidang pertanian, pangan, hortikultura, perkebunan, juga perbenihan.
Hal yang menyenangkan dari kuliah di jurusan agroteknologi yaitu praktikumnya. Bayangkan, kamu akan turun ke lapangan langsung, mempraktekkan ilmu-ilmu yang kamu dapat. Mulai dari perkebunan, pertanian, sampai budidaya tanaman akan kamu lakukan. Tentu sangat menyenangkan, apalagi ketika kamu berhasil menganalisis dan membuat solusi atas permasalahan yang biasa terjadi di lahan-lahan pertanian dan perkebunan.
Nah, selain turun ke lapangan, kamu juga akan melakukan praktikum di laboratorium. Meneliti temuan-temuan di lapangan, dan menganalisisnya sampai menemukan sebuah solusi.
Prospek Karir Jurusan Agroteknologi
Percaya atau tidak, tanpa kamu sadari, sebenarnya jurusan pertanian memiliki prospek yang sangat bagus ke depannya. Mungkin selama ini yang terlihat di mata kita hanyalah bidang-bidang kreatif. Namun, disamping perkembangan dunia teknologi, dan digital marketing, dunia sedang melirik dunia pertanian.
Alasannya sangat simpel, manusia butuh makan untuk bertahan hidup. Tapi bukan hanya sekedar makan, tubuh juga membutuhkan asupan yang kaya nutrisi dan baik kandungannya. Kemudian, permasalahan pemanasan global juga menjadikan dunia tertarik pada ilmu agroteknologi ini. Alasannya jelas, untuk menekan angka peningkatan emisi karbon dengan cara membuat sebanyak mungkin orang menanam pohon, memaksimalkan lahan sempit menjadi kebun.
Selain kedua hal tersebut, alasan kenapa ilmu agroteknologi ini akan sangat dan terus dibutuhkan, ya seperti yang sudah dibahas sebelumnya tentang potensi krisis pangan. Hanya orang-orang yang memahami ilmu agroteknologi lah yang bisa menganalisis dimana letak masalahnya, bagian mana yang harus dievaluasi, dan mulai memikirkan cara terbaik untuk keluar dari masalah krisis pangan itu.
Jadi, kalau dari penjelasan-penjelasan barusan, sudah sangat jelas peluang karir seorang lulusan agroteknologi itu sangat cerah, jika benar-benar menerapkan ilmu yang dipelajarinya.
Kiranya ada 5 peluang karir jurusan agroteknologi
1. Akademisi dan Peneliti
Jika akhirnya pilihan jatuh pada akademisi dan peneliti, maka hal yang harus dilakukan adalah terus memperkaya ilmu pengetahuan. Jadi, melanjutkan ke S2, bahkan sampai S3, sangatlah disarankan
2. Konsultan Pertanian
Dengan menjadi seorang konsultan, jejaring mu akan sangat luas. Mulai dari lembaga pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), atau swasta.
3. Sektor Industri
Kamu juga bisa bekerja di sebuah industri. Seperti industri pupuk, pembenihan, pestisida, dan banyak lainnya yang berkaitan dengan bidang pertanian.
4. Sektor Pemerintah
Sektor pemerintah sudah pasti akan menjadi sebuah pilihan karir. Kamu bisa masuk ke birokrasi pusat atau daerah, yang akan mengurusi perkebunan milik pemerintah, seperti pupuk dan pestisida, industri pakan, industri pangan, atau industri perbenihan. Juga bisa masuk ke badan penelitian dan pengembangan pemerintah pusat.
5. Berwirausaha
Kamu sangat bisa menjadi wirausaha dengan ilmu agroteknologi yang dikuasai. Pelaku usaha bidang pertanian ini justru memiliki prospek yang lebih bagus dibandingkan bekerja di lembaga pemerintahan atau industri.
Nah, usaha yang bisa dijalankan itu seperti, bisnis komoditas perkebunan, pangan, juga perkebunan. Kemudian pelaku usaha perbenihan, pestisida, bahkan usaha budidaya tanaman pangan di rumah. Semua itu sangat menjanjikan.
Itulah kelima prospek karir mu jika memilih kuliah di Jurusan Agroteknologi. Ilmu tentang pertanian akan terus dibutuhkan, dan tentunya butuh terobosan-terobosan baru dalam bidang penerapannya. Supaya pertanian bisa terus menghasilkan produk yang berkualitas.
Selain itu, dengan hadirnya lulusan-lulusan Agroteknologi, yang mengerti dan paham potensi tanah, juga bisa menekan angka alih fungsi lahan yang cenderung mematikan pertanian.
Nah, sekarang kita sama-sama tahu bahwa Jurusan Agroteknologi ini ternyata sangat penting dan prospeknya sangat bagus ke depan. Namun, untuk masuk ke jurusan ini, tidaklah mudah. Persaingannya cukup ketat. Sepertinya orang-orang pun sudah sadar bahwa ilmu teknologi pertanian ini akan sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, kamu harus tetap terus belajar dalam menghadapi ujian-ujian di depan.